KARATERISTIK JENIS MUTU TEMBAKAU


Mutu tembakau Madura sangat beragam dan penilaiannya yang bersifat manual dan visual / organoleptik sangat tergantung pada kebutuhan pabrik rokok. Walaupun demikian secara umum standar mutu tembakau meliputi warna, pegangan/ body, aroma, tingkat kekeringan, kebersihan, kemurnian, ketuaan daun, posisi daun, dan lebar rajangan. Dari beberapa kriteria tersebut, mutu tembakau dikelompokkan kedalam jenis mutu I (amat baik), II (baik), III (cukup), dan IV (sedang). Jenis mutu tembakau yang amat baik biasanya warna tidak terlalu hijau, tidak berbau tanah atau bercendawan, tidak tercampur bahan-bahan bukan tembakau, dan tidak dicampur gula.
Secara rinci, karakteristik jenis mutu tembakau dapat dilihat pada Tabel I, dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Warna tembakau kering ialah kuning kehijauan, hijau (hijau muda, hijau tua, hijau mati), merah bata, coklat, hitam. Kecerahan warna ada tiga macam yaitu cerah, pucat, dan kusam.
2. Pegangan/body dinilai baik (elastis), cukup (agak elastis), sedang (sedikit elastis), dan kurang (tidak elastis/ kasar).
3. Aroma dinilai baik (harum aromatis), cukup (harum agak aromatis), sedang (harum sedikit aromatis), kurang (sedikit harum, sedikit aromatis), dan jelek (tidak harum dan tidak aromatis).
4. Tingkat kekeringan dinilai baik (kadar air tembakau rajang kering diperkirakan maksimal 12%), cukup (kadar air tembakau rajang kering diperkirakan maksimal 13%), sedang (kadar air tembakau rajang kering diperkirakan maksimal 14%), dan kurang (kadar air tembakau rajang kering diperkirakan lebih dari 14%).
5. Kebersihan dinilai baik (hanya terdiri dari lamina daun tanpa gagang), dan cukup (terdapat campuran gagang atau benda lain maksimal 5%)/
6. Kemurnian dinilai baik (terdiri dari satu jenis), cukup (terdapat campuran jenis lain maksimal 5%), sedang (terdapat campuran jenis lain maksimal 10%), dan kurang (terdapat campuran jenis lain lebih dari 10%).
7. Petikan daun dinilai muda (belum mencapai tingkat yang cukup tua, ditandai dengan warna daun yang masih hijau), tua (sudah mencapai tingkat kemasakan yang tua, ditandai dengan warna daun yang hijau kekuningan dan pada ujung daun berwarna coklat), dan lewat tua (sudah melewati kemasakan yang cukup tua, ditandai dengan warna daun yang sudah menguning bernoda coklat).
8. Posisi daun dinilai daun pasir, daun kaki, daun tengah, daun atas, dan daun solang. 9. Lebar rajangan dinilai halus (0,50-1,25 mm), cukup (1,26-2 mm), sedang (2,01-2, 70 mm), agak kasar (2,71-3,50 mm), dan kasar (3,51-5,00 mm).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL PT.INDOFOOD DAN FUNGSI-FUNGSI MANAJERIAL

MATERI KEWIRAUSAHAAN BAB 2

KETEMU JEFRI NICHOL